Skip to main content

PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Kemendikbudristek RI Selenggarakan Pameran dan Gelar Wicara Keberagaman Indonesia

Image
legasi
Direktur Pengembangan Bisnis Farchad Mahfud (kiri) dan Direktur Perlindungan Kebudayaan Judi Wahjudin (kanan) saat membuka pameran. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).

PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Perlindungan Kebudayaan menggelar Pameran dan Gelar Wicara bertajuk “LEGASI” (Kaleidoskop Keberagaman Indonesia). Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis—Rabu (15—21-8-2024) di Stasiun Bundaran HI bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-79 RI. Tema yang diusung ialah “Meniti Masa Menuju Gemilang Budaya”. Tema ini dipilih sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap negara atas pencapaian yang telah diraih sejak masa kemerdekaan bahkan sejak zaman prasejarah.

Dalam sambutannya dalam acara pembukaan pameran, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud menuturkan bahwa dengan angka keterangkutan lebih dari 100 ribu orang per hari, stasiun MRT Jakarta menjadi lokasi yang tepat untuk kegiatan pameran dan seni budaya lainnya. “Pameran dan Gelar Wicara ini adalah perwujudan dari semangat kebhinekaan dan kekayaan budaya Indonesia yang sejalan dengan visi kami di MRT Jakarta, yaitu membangun transportasi publik yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, melainkan sebagai tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat dan budaya,” ungkapnya .

“Dengan keunikan transportasi publik MRT Jakarta yang saat ini digunakan oleh lebih dari 100.000 orang per harinya, besar harapan untuk para pengunjung bisa dapat mengenal, mencintai, dan merayakan budaya kita yang beragam melalui acara ini,” tambah ia.

Image
legasi
Suasana di dalam area pameran. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).

Direktur Pelindungan Kebudayaan, Judi Wahjudin mengatakan “Pameran dan Gelar Wicara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menampilkan, mengenalkan, dan menjaga kekayaan budaya yang kita miliki agar tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenal dan mengagumi warisan budaya, tetap juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran kita semua akan pentingnya pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Beragam kegiatan dalam acara ini mencakup pameran warisan budaya, diskusi interaktif, dan panggung kreasi budaya yang menampilkan pertunjukan seni. Melalui kombinasi ini, memperkenalkan warisan budaya tidak hanya melalui visual dan narasi pameran, tetapi juga memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan seni yang disajikan.

Selain itu, dalam ruang pameran, koleksi peninggalan sejarah yang dipajang merupakan hasil kurasi bersama beberapa kurator sehingga terjamin tinggi nilai sejarah dan budayanya. Salah satu koleksi yang menarik perhatian adalah replika perahu pinisi dari suku Bugis, Sulawesi Selatan yang berada di sudut kiri lorong pintu masuk.

Replika perahu pinisi ini selaras dengan peran MRT Jakarta sebagai penyelenggara pameran, yang seperti pinisi menjadi simbol transportasi dan konektivitas. MRT Jakarta tidak hanya memudahkan akses ke pameran ini, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian dan pengenalan budaya Indonesia. Seperti perahu pinisi yang menjadi ikon kebanggaan maritim Nusantara, MRT Jakarta telah menjadi ikon transportasi publik perkotaan modern di Indonesia.

Salah satu pengunjung pameran, Lisa Harunia, mengapresiasi pameran ini. Ia tertarik dengan replikasi perahu pinisi tersebut. “Koleksi perahu ini menurut saya eye-catching banget, sih. Sepengetahuan saya, memang perkembangan budaya kita banyak dipengaruhi oleh pelayaran, baik untuk tujuan perdagangan maupun yang lainnya,” pungkasnya.